VIVAnews - Stok kecukupan beras untuk tahun 2011 mendatang cukup mengkhawatirkan. Pasalnya selama 3 tahun terakhir ini surplus beras terus mengalami penurunan, bahkan pada tahun 2010 surplus beras hanya 1,17 persen dari target 3,2 persen.
“Kejadian El-Nino menyebabkan surplus beras dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini mengalami penurunan. Tercatat pada tahun 2009 surplus beras mencapai 6,7 persen pada tahun 2010 ini baru mencapai 1,17 persen,” kata Direktur Badan Urusan Logistik (Bulog) Sutarto Alimoeso dalam pertemuan ahli Entomologi Indonesia di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat 1 Oktober 2010.
Selain El-Nino, menurut Sutarto, penyebab menurunnya surplus beras akibat serangan hama pada padi. Dengan El-nino berpengaruh pada peningkatan serangan hama. Karena setelah itu terjadi kemarau yang basah yang menyebabkan peningkatan serangan hama.
“Namun demikian untuk stok beras 2010 masih aman karena selain surplus 1,17 persen tahun ini juga masih ada sisa dari produksi lebih tahun lalu,” tandasnya.
Menurutnya, surplus beras ini akan berdampak pada stok beras untuk tahun 2011 mendatang. “Jika memang stok beras tidak cukup untuk tahun 2011 maka harus ditempuh jalan impor beras seperti arahan dari menteri pertanian,” tukasnya.
Lebih lanjut Sutarto menyatakan Bulog menargetkan stok beras 1,8 juta ton, tahun ini. Dari jumlah tersebut stok yang ada di Bulog masih 1,3 juta ton dan diprediksikan bisa didistribusikan hingga Februari 2011 mendatang. Namun hingga akhir tahun 2010, Pemerintah minta Bulog mampu menambah stok hingga 0,5 juta ton.
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin dengan berbagai cara. Prioritas kami tetap pengadaan dari dalam negeri,” pungkas Sutarto.(ywn)
LINK BERITA :http://nasional.vivanews.com/news/read/180660-stok-beras-nasional-2011-mengkhawatirkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar